Rabu, 13 Juni 2012

Gajah Perangai Menghibur Keliling Kota

HarianLahat.com – Gajah Perangai menghibur keliling kota sementara tempat tinggalnya yang menjadi lahan konservasinya terancam oleh penambangan batubara. Pantauan HarianLahat.com di lapangan, Selasa (12/6) hanya ada satu bayi gajah dengan dirantai kakinya, ditanggapi oleh salah seorang warga Lahat, Suspa (43) bahwa gajah Perangai tidak ada di tempat, karena dibawa keliling kota untuk menghibur (atraksi, red), kalau selesai atraksi kadang-kadang pulang ke lokasi Pusat Latihan Gajah (PLG). Dirinya juga sering melihat ada dua gajah yang kecil dan yang masih bayi.

Sementara hasil wawancara Metronews dengan Kepala Satgas Pelatihan Gajah Bukit Serelo, Tarsan, pada Kamis, 8 Desember 2011 16:24 WIB, semula ada 80-an ekor gajah menempati wilayah itu. Kini jumlah satwa besar itu tinggal 18 ekor. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 76, per tanggal 15 Maret 2000 kawasan tersebut dulunya merupakan hutan lindung. "Kawasan hutan lindung mulai berkurang akibat penambangan yang tidak terkendali," kata Tarsan.

Tarsan menambahkan, gajah-gajah di Bukit Serelo saat ini telah dipindahkan ke lokasi lain. Karena di Bukit Serelo satwa itu kesulitan mencari makan akibat penambangan batu bara yang mulai masuk ke dalam hutan lindung.

Dipindahkan kemana gajah-gajah itu dan atraksi keliling kota mana masih belum ada kejelasan. [jajangrkawentar]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar