Senin, 14 September 2009

Tarip Angkutan Umum KA dan Angkutan Jalan Raya H-10 Kena Tuslah 10%


Tarip Angkutan Umum KA dan Angkutan Jalan Raya H-10 Kena Tuslah 10%


Harian Lahat,
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1430 H yang sudah dekat, atau memasuki H-10 kemarin (12/9). Kondisi beberapa arus mudik kendaraan umum, baik itu di Jalur Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera, ataupun di Stasiun Kereta Api (KA) Lahat masih cenderung normal, sepi, dan belum ada peningkatan yang secara signifikan. Hal ini sendiri seperti terpantau di dua lokasi berbeda tersebut, baik di Jalinteng, atau di Stasiun KA Lahat untuk KA ekonomi Serelo dan KA bisnis/eksekutif Sindang Marga.

Di stasiun KA Lahat, kemarin siang terpantau pada tiba dan keberangkatan KA kelas ekonomi Serelo, baik dari arah Palembang – Lubuk Linggau, atau sebaliknya belum terlihat adanya lonjakan dan ataupun desakan penumpang yang berebut serta berdesak-desakan memanfaatkan transportasi KA ini. Dimana terlihat di lokasi stasiun, dari 6 rangkaian KA Serelo yang ada, masih bisa di jumpai gerbong penumpang yang kursi-kursinya kosong digerbong terakhir.

Begitu pula dari arah sebaliknya, memang tingkat kepadatan masih lebih padat KA Serelo dari arah Palembang – Lubuk Linggau, tapi ini masih dianggap normal dan tidak ada lonjakan yang sampai mengakibatkan desakan penumpang, baik yang mau turun di stasiun KA Lahat, ataupun yang hendak menaiki KA ini.

Di akui Kepala Stasiun Lahat, Setiabudi saat dimintai keterangan mengenai hal ini tidak membantahnya. Dimana di katakan Setiabudi, untuk jumlah arus penumpang pada H-10 jelang Idul Fitri 1430 H ini, arus penumpang masih cenderung normal dan bahkan bisa dikatakan masih sepi dari apa yang dinamakan lonjakan.

“Paling-paling naik sekitar 10%, namun dilihat dari Minggu (13/9) mulai ada lonjakan karena sebagian sekolah sudah ada yang libur,”ujarnya.

Pihaknya (PT.KAI) sudah menyiapkan petugas di posko mudik sejak tanggal 10 September yang lalu. Melihat pengalaman tahun lalu, biasanya puncak mulai padatnya arus mudik adalah terjadi pada H-4 sebelum Labaran, dan pada H+3 setelah Lebaran. Itupun, jika berkaca dari tahun sebelunya, peningkatan di Lahat tak melebihi kisaran 10-50 % saja., ujarnya.

Penyebabnya di akui Budi adalah karena saat ini penumpang arus mudik sudah mempunyai banyak pilihan sarana transportasi, seperti Travel, Bus, atau bahkan sudah banyak yang memanfaatkan jasa rental mobil pribadi, selain memang memakai kendaraan pribadi sendiri. Akan tetapi, biasanya bagi warga yang menginginkan menggunakan sarana KA, dan juga dengan pertimbangan harga yang murah, maka mereka akan tetap menggunakan sarana KA Serelo ini yang harga tiket hanya Rp11ribu baik menuju Lubuklinggau atau Kertapati Palembang.

“Saat ini sudah banyak alternative kendaraan mudik. Tapi KA Serelo ini juga sudah tercap sebagai transport rakyat, khususnya yang menginginkan harga yang sangat murah. Kenapa tidak, untuk KA Serelo jurusan Palembang – Linggau, warga hanya cukup bayar Rp.15 ribu saja, dan ini turun dari sebelumnya Rp.16 ribu karena subsidi pemerintah,” papar Setiabudi.

Untuk mengantisipasi lonjakan yang ada, pihaknya saat ini sudah membuat posko pemantau, dan pengamanan. Dimana nantinya pihaknya akan melibatkan pihak terkait di dalamnya, sperti Kepolisian guna menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang dalam berkendaraan KA yang ada.
“Polres dan petugas kita lainnya sudah kita standbykan selama menjelang dan sesudah Lebaran ini. Ini semata demi kelancaran yang ada,” jelasnya. Sementara itu, untuk arus transportasi jalan raya juga terpantau masih relative sepi khususnya di Jalinteng yang ada. Dimana menurut pantauan, jika di bandingkan tahun sebelumnya, memang kondisi yang ada masih cenderung sepi. Tampak hanya beberapa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saja yang melintas, tak seramai tahun lalu. Jalinteng saat ini cenderung di padati dengan kendaraan pribadi saja.

Sementara terpisah, di kemukakan oleh Kepala Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi (Dishubinforkom) Lahat, H Hasnil Bahar mengatakan bahwa di prediksikannya untuk puncak arus mudik di Jalinteng akan segera terjadi dalam waktu dekat, atau tepatnya pada H – 5 sebelum Lebaran tiba, dan setelah arus mudik H + 5.

“Puncak arus mudik diwilayah Lahat sepertinya akan terjadi dalam waktu H – 5 serta arus balik sendiri pada H + 5, dan kemungkinan tidak akan terlalu tinggi lojakannya, seperti tahun lalu,” ungkap Hasnil.

Untuk mengantisipasi kelancaran lalu lintas arus mudik Lebaran di sepanjang Jalinteng, sejak dari Muara Enim hingga Empat Lawang, atau sekitar lebih kurang sepanjang 22 Km nantinya pihaknya akan membuat dan membangun beberapa posko pengawasan.

“Dishub sendiri akan bangun sedikitnya 2 posko pemantauan arus mudik, dimana posko pertama adalah di kantor Dishub selaku posko utama, dan di Terminal Batay sebagai posko pemantau keluar masuknya angkutan arus mudik,” ujar Hasnil menambahkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar