Petugas Polsuska Stasiun Lahat Sangat Minim
Harian Lahat,
Untuk keamanan dan kelancaran perjalanan Kereta Api (KA), khususnya KA penumpang, diperlukan adanya dukungan dari petugas yang ada, mulai dari Masinis, Kondektur, hingga yang tak kalah pentingnya adalah petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska).
Namun sayangnya seperti diakui Kepala Stasiun KA Lahat, Setiabudi saat ditemui Senin (14/9) di dampingi Aipda Mastoni selaku Pembina Polsuska Stasiun mengatakan, saat ini jumlah personil petugas Polsuska yang ada sama sekali tidak ada lagi, khususnya di stasiun Lahat. Hal ini di karenakan personil yang ada sebelumnya, yaitu sejumlah 4 orang kesemuanya sudah memasuki masa pensiun.
Diakui Setiabudi, saat ini di stasiun KA Lahat sendiri akhirnya sepenuhnya memanfaatkan jasa pengawalan dari pihak Kepolisian, yang semula berfungsi sebagai Pembina saja. Sehingga, saat ini jumlah personil Polisi yang berasal dari Kepolisian Resor (Polres) Lahat yang semual hanya sejumlah 4 orang, saat ini bertambah menjadi 6 orang atau bahkan bisa saja lebih, sesuai kebutuhan yang ada.
“Dulu awalnya anggota Polisi hanya bertugas sebagai Pembina Polsuska saja. Namun, seiring waktu dan kebutuhan yang mendesak, akhirnya saat ini kita manfaatkan jasa polisi sebagai pengawal KA langsung,” ulas Setiabudi lebih lanjut.
Mudik Lebaran seperti ini, pihaknya dan juga pihak Kepolisian sedikit mengalami kesulitan dalam hal pembagian tugas sehari-hari. Bagaimana tidak, biasanya focus kerja dan pengawasan menjadi terpecah, antara pengawalan KA penumpang arus mudik yang ada, sementara di sisi lain KA barang juga tetap memerlukan pengawalan petugas.
“Jadwal sering menjadi tabrakan dan tumpang tindih jika masuki musim ramai penumpang semacam ini atau nanti. Pengaturan jadwal sedemikian rupa saja terkadang masih menimbulkan masalah di lapangannya,” papar Mastoni.
Tak jarang, seorang petugas dalam melaksanakan tugasnya saat ini menjadi rangkap dua, contohnya, seorang petugas pengawal KA baru saja tiba dari pengawalan KA penumpang dari Lubuk Linggau ke Lahat, setibanya di stasiun Lahat ada KA barang yang hendak berangkat ke Lubuk Linggau lagi. Karena tidak ada petugas lagi, maka secara otomatis petugas tadi juga bertindak selaku pengawal KA barang yang ada.
“Kondisi seperti inilah yang akan di carikan solusi terbaik dalam waktu dekat. Kita sudah usulkan hal ini ke kantor wilayah Sumsel, bahkan sampai ke pusat. Hanya saja, selama ini belum ada keputusan pasti, melainkan permohonan tenaga kepolisian yang ada,” jelas Setiabudi.
Mastoni juga sangat mengharapkan agar permasalahan ini segera di tanggapi serius. Ini semata demi kemaksimalan kinerja petugas kawal KA di lapangan, khususnya demi mewujudkan rasa aman dari penumpang ataupun pemilik barang, yang sejauh ini masih menggunakan dan mempercayai jasa angkutan via KA yang ada. “Solusi terbaik yaitu pengadaan kembali tenaga Polsuska, atau penambahan personil Polisi jelas sangat di butuhkan saat ini,” ujarnya.*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar