Harian Lahat- Penemuan megalith jenis dolmen oleh warga di Kecamatan
Pendopo dan kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang sudah
sejak lama tetapi tidak pernah ada penelitian. Dolmen yang ada di Kecamatan Pendopo
berada di Dusun Gunung Meraksa lokasinya di belakang
MTs Al Khoir di tempat perkebunan
warga.
Menurut Erli (30) warga Gunug Meraksa Lama, guru
Sejarah di SMA N 2 Pendopo disamampaikan
Zulkifli, S.Pd kepada HarianLahat.com bahwa
dirinya mengetahui adanya dolmen tersebut sejak lama, tapi karena ada
HarianLahat.com maka dirinya baru bisa membuka cerita.
“Dolmen itu terdapat di
Desa Gunung Meraksa Baru Kecamatan Pendopo. Tempatnyo idak jauh di belakng MTs Al Khoir, tapi kalu yg di
seberang sungai Lintang Kecamatan
Muara Pinang agak jauh, kira-kira kalu bejalan sekitar 3 jam dari Ibu Kota Kecamatan,”
kata Erli.
Dolmen atau meja batu merupakan tempat
meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen itu biasanya sering
ditemukan kubur batu. Di Sumatera bagian selatan dolmen memang sering
ditemukan.
“Kalu di belakang MTs tu cuma satu itu lah,
tapi ado jugo info laen situs-situs itu jugo ditemui di seberang sungai Lintang bagian Muara Pinang di
sini disebut Batu Betiang adonyo di Bukit Batu, tapi kami belum bisa pergi
ke sano” lanjut Erli.
Zulkifli S.Pd guru di SMAN 2 Pendopo, mengharapkan
kepada Balai Arkeologi Palembang supaya meneliti penemuan dolmen tersebut dan
kepada pemerintah Kabupaten Empat Lawang untuk segera menginfentarisir situs
megalitikum yang ada di kabupaten Empat Lawang sebagai aset budaya dan
pariwisata.
“Masih banyak masyarakat kito yang belum tau
adonyo peninggalan prasejarah ini, jangan sampai benda cagar budaya ini menjadi
tidak berguna. Kalau biso dimanfaatkan atau menjadi ciri dari daerah kito,”
kata Zulkifli.
Dia meyakikan kalau sudah ada penelitian dan
masyarakat mengetahuinya pasti ada penemuan lain yang tidak pernah di ceritakan
oleh masyarakat dusun sini.
“karena banyak masyarakat yang belum ngerti, jadi
wajar kalau mereka tidak memberitahukan kepada pemerintah, mungkin kalau
masyarakat sudah punya contoh maka mereka bisa perduli akan peninggalan sejarah
masa lampau ini,” ujarnya.
[jajangrkawentar]
yak sanak ku la masuk HARIAN LAHAT NEHH
BalasHapusHAHAHA
pai kruann aQ" :)