Senin, 23 November 2009

Puluhan Ribu Balita Lahat Kurang Gizi

Puluhan Ribu Balita Lahat Rawan Gizi Buruk

Harian Lahat,
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan (Sumsel), tahun 2009 jumlah gizi buruk ditemukan 224 kasus dan dari total kasus itu sekitar 35.324 anak di bawah usia lima tahun (balita) rawan gizi buruk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, dr Muzakir, di Lahat, Minggu (22/11) mengatakan, dari total 224 kasus tersebut terjadi peningkatan bila dibandingkan tahun 2008 hanya terdapat 203 kasus serupa.

Menurut dia, memang dari keseluruhan balita di wilayah Kabupaten Lahat dengan 327 Desa itu mencapai 35.324 orang dan 20 persen dari jumlah tersebut paling rawan mengalami gizi buruk. "Untuk menentukan kondisi itu dapat dilakukan melalui proses pemeriksaan secara medis, atau dengan penimbangan berkala antara berat badan dengan perkembangan bayi balita tersebut terjadi tidak ada keseimbangan," kata dia.

Demikian juga angka kematian bayi juga masih cukup tinggi meskipun terjadi penurunan dari 7,3 persen per 1.000 angka kelahiran bayi menjadi 7 persen pada tahun 2009 ini. "Cukup banyak kendala dihadapi dalam mengantisipasi berbagai persoalan kesehatan yang terjadi, diantaranya kurangnya pemahaman akan pentingnya kesehatan bagi ibu dan bayi bagi masyarakat awam dan tingkat penyebaran tenaga medis masih kurang," ungkap dia.

Kemudian, lanjutnya lagi, persoalan ketersediaan tenaga medis yang sudah cukup mendesak untuk dilakukan penambahan setidaknya untuk satu desa ada Bidan Desa (Bides), termasuk kalau dimungkinkan akan menambah dokter di setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

"Sebetulnya masih banyak faktor yang dapat menimbulkan persoalan kekurangan gizi dialami balita di daerah Lahat ini, diantaranya pemahaman warga akan masalah kesehatan juga terbatas, pola hidup di daerah jauh dari pusat layanan kesehatan juga berbeda, karena bukan gizi yang diutamakan tapi makan," kata dia.

Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rifai, mengatakan memang ke depan sudah menjadi prioritas bagi Pekab Lahat untuk meningkatkan layanan kesehatan dan peningkatan kualitas pendidikan hingga ke pelosok desa. "Kita sudah mulai tata semua kebutuhan masyarakat di pedesaan baik berupa infrastruktur desa maupun sarana penunjang dalam bidang kesehatan dan pendidilkan," ungkap dia pula. *)

Sumber: Suara Merdeka Cyber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar