Kaos Cicak vs Buayo Diburu Pembeli
Harian Lahat,
Bermula dari berita-berita perseteruan antara KPK dan Kepolisian yang berkembang di media massa menjadi memacu semangat kreatif bagi beberapa anak muda di Kota Lahat. Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Sastra Lembah Serelo Lahat itu memanfaatkannya menjadi peluang bisnis disamping juga mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia, yaitu dengan mencetak kaos yang mendukung tegaknya hukum dan juga upaya merawat seni budaya di Kabupaten Lahat.
Dikatakan Jajang R Kawentar sebagai Ketua Komunitas Sastra Lembah Serelo Lahat, "Dari diskusi sastra yang biasa di lakukan setiap Sabtu dan Minggu, muncul gagasan spontan untuk memproduksi cindra mata dari Lahat. Kami sepakat membuat kaos yang bergambar dan tulisan yang memiliki citra daerah Lahat,” ungkapnya.
Komunitas Sastra Lembah Serelo Lahat sudah menyiapkan beberapa disain kaos yang bernuansa local, mulai dari tulisa berbahasa daerah dan beberapa objek yang potensial di Kabupaten Lahat dan sekitarnya. Kaos yang berlabel Jeme Kite Producktion tersebut kini menjadi incaran sebagaian para pemuda Lahat yang simpati terhadap pemberantasan korupsi dan ada juga yang membeli karena kaosnya unik/lucu dengan menggunakan bahasa daerah.
“Untuk testimony peluncuran disain yang lain kami mencetak kaos Cicak vs Buayo dan plesetannya ternyata cukup diminati warga Lahat bahkan ada yang pesan dari Palembang dan Jakarta,” kata Yudi sebagai kepala produksi.
Sementara penjualan kaos ini tidak dijual di pasaran bebas tetapi dari mulut ke mulut dan ada juga yang pesan melalui media internet.
"Kami memiliki Facebook jadi media ini dimanfaatkan guna menjual kaos khas Lahat ini. Sudah banyak yang terjual dan masih banyak pesanan menunggu. 2 kodi (40 buah, red) yang dibuat dari dua disain sudah laku terjual dalam dua hari, tanpa terduga sebelumnya,” ujar Yudi sambil menunjukkan disain kaosnya.
Salah seorang pembeli kaos Cicak vs Buayo Heru warga Pagarsari mengatakan,” Kaos ini bagus, yang punya terbatas. Berbeda dengan yang lain, bahasanya pake bahsa daerah. Kita kan harus bangga dengan bahasa sendiri,” katanya. *)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar