Lahat, HL- Anggapan
kekurangan guru di daerah dibantah oleh waka kurikulum SMPN 1 Merapi Selatan,
Solikhin, S.PdI yang juga sebagai ketua MGMP PAI SMP/MTs Kabupaten Lahat bahwa
sebetulnya guru di daerah itu tidak kurang bahkan berlebih tetapi memang
kekurangan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kita sering kali menolak
guru honor karena sudah mencukupi kebutuhan jamnya, begitupun guru PNS yang
mengajar mata pelajaran sama. Hal ini dilakukan karena kita harus memikirkan
kebutuhan 24 jam untuk guru yang sertifikasi. Jadi kalau kita menerimanya pasti
kita akan menyingkirkan kebutuhan jam mengajar guru yang sertifikasi dan kita
juga memberikan kesempatan kepada guru honor untuk mencukupi jam sebagai syarat
sertifikasi. Kesempatan sertifikasi kita berikan kepada semua guru, baik honor
dan PNS,” ujar Solikhin di ruang kerjanya Selasa (5/6).
Menurut kepala SMA N 1
Merapi Selatan Isman S.Pd didampingi waka kurikulum Dra. Suspatemawati untuk
guru di SMA ini sudah cukup. Guru PAI, Bahasa Indonesia dan PKN ada banyak di
SMAN 1 Merapi Selatan ini. Guru yang langka Sosiologi, Kimia, BP, dan Kesenian.
Sementara untuk guru honor yang banyak melamar ke SMA N 1 Merapi Selatan yaitu
Bahasa Indonesia, PKN, dan Ekonomi.
“Di SMA N 1 Merapi
Selatan hanya memiliki 7 orang PNS termasuk kepala sekolah, guru Sejarah 2
orang, Seni Budaya 1 orang, Bahasa Indonesisa 1 orang, Ekonomi 2 orang, dan guru
Pendidikan Agama Islam 1 orang. Sementara kebutuhan guru PNS minimal sebanyak
17 orang” kata Isman. [Jajangrkawentar]
masih banyak yang mau jadi guru karena penghasilan guru menggoda..
BalasHapus